Dalam dunia yang penuh tekanan sosial dan tuntutan untuk selalu disukai, buku Berani Tidak Disukai hadir sebagai penantang arus. Buku ini membawa gagasan dari psikolog Austria, Alfred Adler, ke dalam percakapan modern yang relevan untuk pembaca masa kini. Ditulis oleh Ichiro Kishimi (filosof) dan Fumitake Koga (penulis profesional), buku ini dikemas dalam bentuk dialog antara seorang filsuf dan seorang pemuda yang penuh keraguan terhadap hidupnya.
Buku ini bukan hanya memberi jawaban, tapi mengajak kita untuk berpikir ulang soal kebahagiaan, tanggung jawab, hubungan sosial, dan keberanian menjadi diri sendiri. Berikut adalah ulasan lengkap tentang isi, pendekatan, dan nilai-nilai penting yang bisa kamu ambil dari buku ini.
Mengenal Psikologi Adler: Fokus pada Tanggung Jawab Pribadi
Berbeda dari Freud dan Jung
Alfred Adler adalah tokoh utama dalam psikologi individual. Ia menolak pandangan deterministik Freud yang terlalu menekankan masa lalu dan bawah sadar. Menurut Adler, manusia tidak sepenuhnya dibentuk oleh masa lalu, tapi justru memiliki kekuatan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.
Dalam buku ini, Adler digambarkan lewat tokoh filsuf yang menyampaikan bahwa trauma bukan penentu hidup seseorang. “Orang tidak menderita karena pengalaman masa lalu, tetapi karena makna yang mereka berikan pada pengalaman itu.” Ini menantang keyakinan umum bahwa kita adalah korban masa lalu.
Kehidupan adalah Gerakan ke Depan
Salah satu inti dari ajaran Adler adalah bahwa semua manusia ingin merasa berharga dan memiliki tempat dalam masyarakat. Tapi, caranya bisa salah arah jika kita terlalu mencari pengakuan. Dalam buku ini, filsuf menjelaskan bahwa setiap orang punya “tujuan pribadi” yang bisa kita ubah jika kita berani mengambil tanggung jawab penuh atas hidup kita.
Bentuk Buku “Berani Tidak Disukai”: Dialog yang Ringan tapi Dalam
Percakapan Dalam Buku “Berani Tidak Disukai” Seperti Drama Teater
Buku ini ditulis seperti skrip percakapan antara dua tokoh—filsuf yang mewakili pemikiran Adler dan pemuda skeptis yang penuh pertanyaan. Bentuk ini membuat konsep psikologi yang berat terasa lebih ringan dan mengalir. Pembaca seperti ikut menyimak perdebatan dan menyerap gagasan sedikit demi sedikit.
Tidak seperti buku teori psikologi konvensional, Berani Tidak Disukai menghindari istilah teknis yang membingungkan. Meski begitu, substansi yang dibahas tetap mendalam dan menggelitik logika kita.
Bahas Topik-Topik Relatable
Topik yang dibahas dalam buku ini sangat dekat dengan keseharian, seperti:
-
Kenapa kita sering merasa minder atau tidak percaya diri?
-
Apakah kebahagiaan bisa dicapai jika kita terus mengejar pengakuan orang lain?
-
Mengapa kita takut ditolak atau tidak disukai?
Dialog yang terjadi membuka wawasan bahwa hidup bisa berubah bukan karena dunia berubah, tapi karena kita mengubah cara berpikir dan bertindak.
Gagasan Kunci Buku “Berani Tidak Disukai” yang Membuka Pikiran
1. Jangan Kejar Pengakuan
Salah satu poin penting dari buku ini adalah bahwa keinginan untuk disukai semua orang hanya akan membawa penderitaan. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, dan itu tidak apa-apa. Fokuslah pada nilai dan kontribusi, bukan validasi dari luar.
2. Semua Masalah Adalah Masalah Relasi
Adler percaya bahwa mayoritas masalah manusia muncul dari hubungan sosial—baik itu rasa iri, kebencian, atau rasa tidak dihargai. Solusinya? Berani membatasi “masalah siapa” yang benar-benar harus kita tanggung. Dalam istilah Adler, ini disebut “pemisahan tugas.”
3. Kebebasan Datang Bersama Tanggung Jawab
Kita bebas memilih bagaimana hidup. Tapi kebebasan sejati datang ketika kita juga siap bertanggung jawab atas pilihan itu, termasuk berani menerima bahwa mungkin saja kita akan tidak disukai.
Pro dan Kontra Buku “Berani Tidak Disukai”
Kelebihan
-
Bahasa ringan dan tidak menggurui
-
Struktur dialog membuat pembaca merasa ikut berdiskusi
-
Konsep yang membumi, tidak hanya teoritis
-
Relevan untuk generasi muda yang sedang mencari jati diri
Kekurangan
-
Beberapa bagian terasa berulang
-
Gaya dialog mungkin membosankan bagi yang menyukai narasi langsung
-
Ada bagian yang butuh waktu untuk dipahami secara mendalam
Kesimpulan: Buku “Berani Tidak Disukai” – Layak Dibaca Siapa Saja
Berani Tidak Disukai adalah buku yang menggugah kesadaran diri. Ia tidak memberikan solusi instan, tetapi mengajak kita berpikir jernih tentang pilihan hidup. Bagi kamu yang sedang merasa tertekan karena ekspektasi sosial, atau terus-menerus mencari validasi dari orang lain, buku ini bisa jadi pengingat bahwa menjadi diri sendiri memang butuh keberanian—tapi juga sangat membebaskan.
Dengan menyajikan ajaran Adler dalam bentuk dialog yang membumi, buku ini cocok untuk pembaca dari berbagai latar belakang, baik yang akrab dengan psikologi maupun yang baru mulai belajar tentang kesehatan mental. Sebuah bacaan reflektif yang pantas untuk diulang.
Baca juga : Buku Favorit Tokoh Terkenal Dunia dan Alasannya