“The Atlas Complex” merupakan buku ketiga sekaligus penutup dari trilogi The Atlas Six karya Olivie Blake. Setelah sukses besar dengan dua buku sebelumnya, yaitu The Atlas Six dan The Atlas Paradox, novel ini sangat dinantikan oleh para penggemar.
Apakah “The Atlas Complex” berhasil memberikan akhir yang memuaskan? Mari kita ulas lebih dalam!
1. Sinopsis Singkat “The Atlas Complex”
a) Melanjutkan Perjalanan Para Penyihir Terpilih
Buku ini melanjutkan kisah enam penyihir berbakat yang telah bergabung dalam Alexandrian Society, akademi rahasia yang menyimpan kekuatan besar. Setelah melalui berbagai intrik, pengkhianatan, dan misteri, mereka kini menghadapi ujian terakhir yang menentukan nasib mereka.
b) Konflik Internal & Eksternal yang Semakin Intens
✔ Para anggota harus berhadapan dengan konspirasi yang lebih besar dalam Society.
✔ Persahabatan diuji saat kebenaran kelam mulai terungkap.
✔ Persaingan dan manipulasi semakin tajam, membuat mereka sulit mempercayai siapa pun.
2. Karakter & Perkembangannya
a) Libby Rhodes & Nico de Varona
✔ Keduanya memiliki chemistry yang menarik, meski berada di sisi yang berbeda.
✔ Libby berjuang dengan trauma dan rasa bersalah, sementara Nico menghadapi dilema moral.
b) Tristan Caine & Callum Nova
✔ Tristan semakin memahami kemampuan uniknya, yang menjadi kunci dalam pertarungan terakhir.
✔ Callum tetap menjadi karakter abu-abu yang licik, memberikan lapisan ketegangan dalam cerita.
c) Reina Mori & Parisa Kamali
✔ Reina semakin menemukan identitasnya dalam dunia sihir.
✔ Parisa masih bermain dalam dimensi psikologis yang rumit, membuat perannya krusial dalam pertarungan mental di Society.
3. Kelebihan Buku “The Atlas Complex”
a) World-Building yang Mengesankan
✔ Dunia Alexandrian Society semakin kompleks, dengan rahasia yang akhirnya terungkap.
✔ Perpaduan filsafat, psikologi, dan sihir tetap menjadi daya tarik utama novel ini.
b) Intrik & Plot Twist yang Tak Terduga
✔ Banyak pengkhianatan, aliansi baru, dan perubahan dinamika antar karakter.
✔ Ending yang penuh kejutan, membuat pembaca terus berpikir setelah menutup buku.
c) Gaya Bahasa yang Puitis & Filosofis
✔ Narasi Olivie Blake tetap kaya akan refleksi intelektual dan eksplorasi psikologi karakter.
✔ Cocok bagi pembaca yang menyukai novel dengan kedalaman emosi dan pemikiran kritis.
4. Kekurangan Buku “The Atlas Complex”
a) Alur yang Sedikit Lambat di Tengah Cerita
✔ Beberapa bagian terasa terlalu berat dengan dialog filosofis yang panjang.
✔ Tidak semua pembaca akan menyukai pendekatan mendalam terhadap psikologi karakter.
b) Akhir yang Bisa Memecah Pendapat Pembaca
✔ Beberapa plot tidak memiliki penutupan yang jelas, sehingga memunculkan teori di kalangan penggemar.
✔ Ada karakter yang kurang mendapatkan penyelesaian cerita yang memuaskan.
5. Kesimpulan: Layakkah Dibaca?
✔ Jika Anda telah membaca The Atlas Six dan The Atlas Paradox, buku ini wajib Anda selesaikan.
✔ Cocok bagi pembaca yang menikmati cerita penuh intrik, diskusi intelektual, dan pengembangan karakter yang kompleks.
✔ Jika Anda lebih menyukai cerita dengan aksi cepat, mungkin akan merasa beberapa bagian novel ini terlalu lambat.
Nilai Akhir: (4/5)
Buku ini menjadi penutup yang ambisius dan berani bagi trilogi The Atlas Six. Meskipun tidak sempurna, ia tetap meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca yang menyukai dunia magis yang dipenuhi dengan teka-teki dan permainan pikiran.
Apakah Anda sudah membaca “The Atlas Complex”? Bagikan pendapat Anda di alamat email Kami!